Miliki Cita-Cita, Harapan dan Impian !

Jika kamu pernah disakiti oleh seseorang maka luapkanlah kekesalanmu terhadap orang tersebut. Kemudian, lepaskan pengampunan dan berusahalah untuk menenangkan dirimu. Ucapkanlah syukur atas semua penderitaan yang bolah kamu alami akibat perbuatan orang tersebut. Katakan dalam hatimu, Terimakasih anda pernah menyakiti hati saya karena kalau tidak maka saya tidak akan pernah belajar untuk mengampuni dan memiliki jiwa besar. Lalu, mulailah menatap ke depan lagi dan berjalanlah seakan-akan semua itu tidak pernah terjadi dalam hidupmu. Pikirkanlah cita-citamu, harapanmu, dan impianmu!

Manusia pada akhirnya hanya akan mengecewakan. Hanya karena jerih lelahmu tidak dihargai, jangan berhenti untuk bekerja lebih giat dari orang lain. Hanya karena orang tidak membalas kebaikanmu, jangan berhenti untuk berbuat kebajikan dalam hidupmu. Hanya karena hasil karyamu tidak dianggap, jangan berhenti untuk terus berkarya menciptakan sesuatu yang baru yang belum pernah ada sebelumnya. Hanya karena orang mengganggap kamu rendah, jangan berhenti untuk menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya. Pikirkanlah cita-citamu, harapanmu, dan impianmu!

Menangislah sekeras mungkin pada saat anda merasa semuanya sia-sia setelah itu tertidurlah pulas. Lalu, bangunlah keesokan harinya dengan tidak mengingat ingat kembali apa yang telah terjadi pada hari yang lalu. Kesusahan sehari cukuplah sehari. Tiap hari memiliki kesusahannya masing-masing. Pikirkanlah cita-citamu, harapanmu, dan impianmu!

Seperti benih kacang yang ditanam di atas tanah, demikianlah usaha manusia di bumi. Akan tetapi, apakah benih kacang itu bisa bertumbuh dan berbuah bukan hanya tergantung dari kita. Pertumbuhan kacang bisa ditentukan oleh banyak faktor di luar manusia seperti cuaca dan hama. Bagian kita adalah menanam dan merawatnya namun Tuhanlah yang menentukan pertumbuhannya. Namun, satu hal yang pasti apa yang kita tanam itulah yang kita tuai. Bila kita menanam yang baik dan berguna maka akan menghasilkan yang baik dan berguna pula. Entah kapan kita akan menuai hasil perjuangan kita dalam mengejar cita-cita, harapan dan impian, hanya Tuhan yang dapat menentukan. Jadi, jangan pernah menyerah!

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Speech given by Nobel Peace Prize and Father of Microfinance, Muhammad Yunus.

Mematahkan “Perangkap Setan”